CEO Diklat Merden, H. Rokhman Supriyadi. SE. menjadi salah satu pembicara dalam Workshop bertajuk “Pengelolaan Manajemen SSB Berbasis Desa”pada hari minggu, 18 Oktober 2020 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Kabupaten Purworejo, dalam acara tersebut CEO DM juga diangkat menjadi Direktur Football Academy Purworej oleh Ketua ISP Angko Setiyarso Widodo.
Dikutip dari laman www.purworejonews.com H. Rokhman Supriyadi SE mengatakan, ISP FA merupakan lembaga pembinaan di bawah ISP yang bertekad mewujudkan ISP menjadi klub profesional di tahun 2023.
Rohman yang merupakan anak angkat pemain sekaligus pelatih sepak bola legendaris Rony Pattinasarany bertutur, dirinya berencana mendirikan 100 titik sekolah sepak bola (SSB) di Purworejo. “Pada bulan Juli 2021 nantinya di Purworejo ini akan ada Diklat Sepak Bola ISP angkatan pertama, ” kata Rohman yang didampingi Angko saat jumpa pers di Wisma PKPRI, Minggu (18/10).
Ditegaskan, sekolah khusus sepak bola itu akan digratiskan bagi siswa yang berhasil diseleksi dengan mendapatkan fasilitas pelatih berlisensi AFC.
Sebagai langkah awal, Rohman yang telah sukses mendirikan Klub Diklat Merden Banjarnegara mengajak semua SSB Purworejo yang memiliki lapangan di desanya untuk mendaftarkan anak didiknya ke ISP FA. Syaratnya, cukup mengisi formulir pendaftaran sebagai pengurus SSB walaupun hanya tiga orang.
“Sementara kantor sekretariat kami tempatkan di rumah ketua ISP di Tuksongo, Purworejo. Tidak perlu punya sepatu, nyeker juga boleh, yang penting punya keinginan untuk maju,” ucapnya.
Untuk mensupport semua kegiatan, Rohman yang kini menjabat sebagai Presiden South East Asia Australia Football Talent berniat untuk melakukan industrialisasi di semua lini baik secara bisnis maupun pemain dan supporter.
Hal ini, menurutnya, sangat penting untuk mewujudkan ISP profesional di tahun 2023. “Ini kan non APBD, jadi harus mandiri,” tukasnya.
Rohman bahkan memimpikan nantinya industrialisasi pemain seperti halnya klub Liverpool. Untuk itu ia juga berambisi agar seluruh anak harus berolahraga khususnya sepak bola, daripada waktunya habis untuk bermain game atau bermedsos yang tidak bermanfaat.
Rohman bahkan sudah berencana, bulan Maret mendatang ISP FA sudah mengikuti turnamen internasional Kuala Lumpur Cup 2021 di Malaysia. Menurutnya, hal tersebut sebagai penyeimbang agar pendidikan mendapatkan porsi bertanding.
Untuk itu, ia menargetkan pada bulan November dirinya sudah mulai melaunching pendirian SSB secara bergiliran di pelosok Purworejo. Rohman pun mengapresiasi pendapat Angko yang mengatakan tentang posisi strategis Purworejo yang lokasinya sangat dekat dengan bandara internasional.
Disebutkan, bandara dan pelabuhan merupakan gerbang kemakmuran. Untuk itu perlu dimanfaatkan dengan dibangunnya stadion yang salah satu fungsinya adalah sebagai tempat digelarnya olah raga sepak bola berskala nasional.
Untuk itu senada dengan Angko, ia mendorong Pemda untuk membuat stadion yang representatif sebagai wujud kemakmuran tersebut.
“Stadion tanpa sepakbola akan hampa. Makanya kami mendirikan ISP FA supaya bisa mengangkat Purworejo di kancah sepak bola profesional,” pungkasnya. (Dia)